Dominasi komoditas karet dan teh yang dimiliki unit kerja Subholding PTPN I Regional 7, menjajaki kemungkinan mengembangkan komoditas lain di lahan-lahan yang saat ini belum maksimal pemanfaatannya. Beberapa komoditas yang dilirik antara lain kelapa, kopi, kakao, tembakau, dan lainnya yang dinilai memiliki prospek baik.
Ketertarikan itu terlihat dari kunjungan kerja Board of Management PTPN I Regional 7 ke Regional 5 wilayah Jawa Timur Jember dan sekitarnya. Di Regional 5 terdapat tanaman karet yang sedang melaksanakan pembibitan karet persiapan tanam ulang di tahun 2026 dan seterusnya, juga memiliki kebun kopi dari pembibitan sampai pabrikan. Juga memiliki usaha tanam tembakau yang pasarnya ekpor ke negara internasional juga di terdapat anak perusahaan PTPN I yakni PT Mitra Tani Dua Tujuh bergerak di usaha edamame, okra dan turunan dari edamame. Region Head PTPN I Tuhu Bangun mengajak SEVP Operation Wiyoso, Kepala Bagian Tanaman Yulianto, Kepala Bagian Sekretariat dan Hukum Agus Faroni, Kepala Bagian SDM Ronal Sudrajat, beberapa Manajer Kebun, dan beberapa Asisten Kepala Tanaman.
“Sebagai bagian dari perwujudan jargon perusahaan “Tumbuh, Juara, Bangun Negeri dan “One PTPN One Culture” Regional 7 bersama tim melakukan sharing experiences dan sharing knowledge ke Regional 5 yang masih dalam satu lingkungan PTPN I. Tentu sejalan dengan program pemerintah yakni PSN dan mendorong berbagai swasembada komoditas dan pangan maka wajib setiap Regional membuka paradigma baru guna mendukung program dimaksud. Peningkatan wawasan,pengetahuan,keterampilan dan kepemimpinan wajib dalam menghadapi tantangan yang ada kedepan, tegas Tuhu RH Regional 7, Jember, Rabu 30 Juli 2025.
Tuhu Bangun mengatakan, PTPN I Regional 7 memiliki beberapa kebun yang memiliki karakteristik mirip dengan beberapa kebun yang ditinjau. Ia juga menyebut kawasan kebun teh lereng Gunung Dempo milik PTPN I Regional 7 dan dalam manajemen Kebun Pagar Alam memiliki potensi yang kemungkinan sangat cocok dengan beberapa komoditas yang baru ditinjau seperti kopi misalnya.
“Bicara keberlangsungan komoditi karet yang saat ini sebagai bisnis utama PTPN I Regional 7 akan di laksanakan Tanam Ulang (TU ) juga sebagian luasan yang ada akan di konversi (TK) ke sawit dan tebu sesuai program jangka pendek, menengah dan panjang perusahaan.”, kata Tuhu.
“Kegiatan ini merupakan sesi berbagi pengalaman atau forum diskusi untuk bertukar informasi, praktik terbaik, dan pengetahuan antar karyawan atau unit dalam perusahaan. Menunjukkan adanya koordinasi dan interaksi antar Regional dalam upaya meningkatkan kualitas dan efisiensi operasional. Ini juga untuk menguatkan budaya baru perusahaan, One PTPN One Culture.”, kata dia.
Merespons kunjungan ini, Region Head PTPN I Regional 5 Winarto mengapresiasi tim Regional 7. Ia menyebut, agenda yang membawa kebaikan dan percepatan kinerja harus menjadi tradisi bersama.
“Kita harus saling isi dan bertukar informasi terkait dengan apa saja. Baik teknis budi daya, teknologi, penataan SDM, dan lainnya. Kegiatan ini sangat posistif dimana kita bisa berdiskusi, untuk membangun dan meningkatkan produksi komoditas masing-masing regional, sehingga bisa berdampak kepada peningkatan pendapatan perusahan.”
Regional Head 7, Tuhu Bangun mengajak SEVP Operation Wiyoso, Kepala Bagian Tanaman Yulianto, Kepala Bagian Sekretariat dan Hukum Agus Faroni, Kepala Bagian SDM Ronal Sudrajat, beberapa Manajer Kebun, dan beberapa asisten Kepala Tanaman serta Asisten Kepala kebun teh Pagar Alam.
“Kami punya potensi lahan yang sangat luas di Lampung, Sumsel, dan Bengkulu. Jenis dan topografinya juga beragam. Dari yang di pesisir, di areal sedang, lahan gambut, bahkan di dataran tinggi, yaitu kebun teh Pagar Alam. Sebagian belum termanfaatkan dengan maksimal. Karet tetap core business utama kami adalah karet sampai saat ini. Disisi lain harus muncul kreativitas baru yang bisa membuka prospek dan menciptakan nilai tambah Perusahaan.” kata Tuhu Bangun saat meninjau kebun tembakau dan edamame di Regional 5, Jember ( 30/072025).
Tuhu Bangun mengatakan, kunjungan ini sebagai wadah sharing session antar Regional untuk saling menguatkan, bertukar pengetahuan dan pengalaman, baik budaya dan etos kerja maupun hal-hal positif untuk peningkatan kinerja masing-masing Regional.