Regional 7
Profil Regional 7
Sejarah Regional
Periode Nasionalisasi (1930-1961)
Perkebunan milik Belanda yang berada di wilayah Sumatera Selatan dan Lampung dibangun pada kurun waktu antara 1913-1930. Setelah kemerdekaan Republik Indonesia maka pemerintah Republik Indonesia melakukan pengambilalihan perusahaan dari Nederlandsch Handels Maatschappij (Badan Dagang Pemerintah Kolonial Belanda) dengan landasan hukum pengambilalihan nasionalisasi Nomor:86 Tahun 1958 juncto Peraturan Perintah Nomor 9 Tahun 1959
Periode Restrukturisasi (1961-1995)
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 141 s.d 175 tahun 1961, Unit-unit perusahaan ditetapkan menjadi kesatuan perusahaan yang bertugas menyelenggarakan kegiatan bidang produksi
Tahun 1968 dilakukan restrukturisasi PPN menjadi PNP, unit kerja yang berada di Sumatera Selatan dan Lampung digabung menjadi perusahaan Perkebunan Negara (PNP X) dengan kantor Pusat di Tanjungkarang – Lampung.
Tahun 1976 PNP X mengemban tugas pemerintah sebagai agen of development untuk pembangunan kebun karet transmigrasi.
Tahun 1980, PNP telah berubah status menjadi sebuah perseroan terbatas dengan nama PT Perkebunan X (Persero) dengan Akta Notaris Nomor : 53 tanggal 30 Juni 1980.
Periode Penggabungan (1996-2014)
Tahun 1996, PT Perkebunan X digabung dengan PT Perkebunan XXXI (Persero), Proyek Pengembangan PT Perkebunan XI (Persero) di Kabupaten Lahat – Sumatera Selatan dan Proyek Pengembangan PT Perkebunan XXIII (Persero) di Bengkulu menjadi BUMN baru bernama PT Perkebunan Nusantara VII (Persero). Pendirian ini dituangkan dalam Akta Notaris Harun Kamil, S.H. No. 40 dan disahkan oleh Menteri Kehakiman RI melalui SK No. C2-8335.HT.01.01.TH.96 tanggal 8 Agustus 1996.
Periode Holding Perkebunan Nusantara (2014-2023)
Berdasarkan PP No. 72 Tahun 2014, status PT Perkebunan Nusantara VII berubah dari BUMN menjadi Perseroan Terbatas di bawah PT Perkebunan Nusantara III (Persero). Perubahan anggaran dasar terakhir ditetapkan melalui Akta Notaris Nanda Fauz Iwan No. 16 tanggal 25 Juli 2019 dan disahkan Menteri Hukum dan HAM RI melalui SK No. AHU-0056472.AH.01.02.2019 tanggal 23 Agustus 2019.
Periode Legal Day One PTPN I (2023-sekarang)
Sebagai langkah bersejarah dalam sektor pertanian Indonesia, pada tanggal 1 Desember 2023, PTPN III mengumumkan penggabungan 13 PTPN menjadi dua Sub-Holding, yakni PTPN IV dan PTPN I. Pembentukan dua Sub-Holding ini merupakan implementasi dari Program Strategis Nasional (PSN) yang bertujuan untuk mewujudkan kemandirian, khususnya di bidang ketahanan pangan dan energy. PT Perkebunan Nusantara VII mengalami penggabungan bersama dengan PTPN II, VIII, IX, X, XI, XII, dan XIV ke dalam survive entity PTPN I. Sejak itu PTPN I mengalami perubahan status dan resmi menjadi anak perusahaan Holding Perkebunan PTPN III (Persero) yang disahkan melalui Akta Notaris Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Kn. No. 09 tanggal 1 Desember 2023 dan tercatat dalam Surat Keputusan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-AH.01.09-0191443 tanggal 1 Desember 2023.
Board of Region Management
Produk & Bisnis
Komoditi
Karet – Kualitas Tinggi dari Perkebunan Terbaik
Dengan areal seluas 24.420 hektare, seluruhnya sudah menghasilkan, PTPN I Regional 7 menjadi salah satu penghasil karet unggulan di Indonesia. Sepanjang 2024, produksi karet kami mencapai 28.038 ton dengan produktivitas 1.148 kg/ha, meningkat signifikan dibanding tahun lalu. Dari kebun inti dan mitra, kami menghasilkan 49.297 ton karet kering berkualitas, siap memenuhi kebutuhan industri dalam dan luar negeri. Keberhasilan ini tidak lepas dari perawatan intensif, teknik penyadapan modern, dan pengendalian penyakit yang ketat untuk menjaga mutu dan kuantitas hasil.
Teh – Kesegaran Alami dari Perkebunan Pegunungan
Mengelola 1.523 hektare areal teh produktif, PTPN I Regional 7 menghadirkan teh berkualitas tinggi dari pucuk segar pilihan. Hingga akhir 2024, kami memproduksi 11.469 ton pucuk teh basah dengan produktivitas 7.532 kg/ha, diolah menjadi 2.622 ton teh kering yang harum dan bercita rasa khas. Peningkatan hasil ini didukung oleh pemeliharaan intensif, pemupukan terukur, dan pengendalian hama secara berkelanjutan, sehingga menghasilkan teh dengan kualitas premium yang konsisten.
Produk Hilir
PT Perkebunan Nusantara I Regional 7 memproduksi dan memasarkan beragam komoditas perkebunan unggulan yang memenuhi standar mutu nasional maupun internasional.

SIR 20
Karet alam yang diproses dari campuran berbagai mutu bahan baku, memiliki warna lebih gelap namun tetap memenuhi standar internasional. Banyak digunakan di industri ban dan barang karet olahan.

SIR 3L
Karet alam berkualitas premium dengan tingkat kebersihan tinggi, berwarna cerah, dan elastisitas optimal. Cocok untuk industri ban, otomotif, dan produk karet teknis lainnya.

RSS
Produk karet dalam bentuk lembaran yang dihasilkan melalui proses pengasapan dan pengeringan dengan kontrol kualitas ketat. Setiap lembar RSS memiliki pola bergaris khas, tekstur seragam, dan elastisitas tinggi yang menjadikannya bahan baku unggulan di industri karet dunia.

Teh Orthodox
Teh hitam dengan proses pengolahan tradisional yang mempertahankan bentuk daun utuh. Memiliki aroma kuat dan rasa klasik yang disukai penikmat teh di seluruh dunia.

CTC (Crush, Tear, Curl)
Teh hitam yang diproses dengan teknik modern untuk menghasilkan partikel teh kecil dan seragam. Cocok untuk teh celup, menghasilkan warna pekat dan rasa kuat.

Green Tea
Teh hijau yang diolah tanpa proses fermentasi, mempertahankan warna hijau segar serta kandungan antioksidan tinggi. Memberikan rasa ringan dan manfaat kesehatan yang optimal.
Press Release

-
Jl. Teuku Umar No. 300, Bandar Lampung, Lampung, 35141
(Eks Kantor Direksi PTPN VII) - 0721 702233
- skrh_reg7@ptpn1.co.id
- ptpn1_regional7
- @N1R7_CH
- @ptpnregional_7

Tuhu Bangun
(Region Head)
Lahir di TJ. Keriahan pada tanggal 1 Januari 1973.
Menyelesaikan pendidikan Strata 1 di bidang Agronomi di Fakultas Pertanian, Universitas Generasi Muda Medan. Dengan latar belakang akademis yang kuat, ia memiliki keahlian khusus dalam bidang agribisnis yang telah diaplikasikannya selama bertahun-tahun di berbagai perusahaan perkebunan nasional.
Saat ini menjabat sebagai Region Head di PT Perkebunan Nusantara I Regional 7 sejak 8 Mei 2024. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur di PTPN X sejak tahun 2021. dan pernah menjabat sebagai Direktur Operasional di PTPN XIII pada periode 2019 hingga 2021, dengan nomenklatur yang kemudian berubah menjadi SEVP Operasional. Selain itu, ia juga pernah menjadi General Manager Distrik Lubuk Dalam di PTPN V pada tahun 2019, serta Manajer Kebun Inti/KKPA Sei Tapung di PTPN V pada periode 2018 hingga 2019.
Selain jabatannya sebagai Region Head, Tuhu Bangun juga mengemban tugas sebagai Komisaris Utama di PT Kalimantan Medika Nusantara sejak tahun 2020.

Iskandar Dewantara
(SEVP Business Support)
Lahir di Medan pada 11 Oktober 1971.
Lulusan Sarjana Ekonomi Akuntansi dan Magister Sains yang memiliki pengalaman lebih dari dua dekade di bidang keuangan, akuntansi, dan manajemen strategis di lingkungan industri perkebunan dan pemasaran hasil pertanian.
Memulai karier profesional sebagai Head Office Assistant di PT Tolan Tiga Indonesia (PMA) pada tahun 1998 hingga 2005. Pada tahun yang sama, beliau bergabung dengan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) sebagai Calon Karyawan Pimpinan, lalu menempati posisi Staf Urusan Anggaran sejak 2006 hingga akhir 2012.
Pengalaman dan kemampuannya yang terus berkembang membawanya menjabat sebagai Kepala Subbagian Anggaran mulai awal 2013, dilanjutkan sebagai Project Manager IPO, Kepala Bagian Akuntansi, serta Kepala Bagian Keuangan. Pada 2020, beliau dipercaya sebagai Kepala Bagian Keuangan & Akuntansi, dan selanjutnya diangkat menjadi Kepala Divisi Akuntansi dan Perpajakan di PTPN III (Holding Perkebunan) pada pertengahan 2020.
Kariernya berlanjut sebagai SEVP Operation di PT Sarana Agro Nusantara, kemudian SEVP Business Support di PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara hingga 2025.
Saat ini, beliau menjabat sebagai SEVP Business Support di PT Perkebunan Nusantara I Regional 7 sejak 6 Februari 2025.

Wiyoso
(SEVP Operation)
Lahir pada 13 Januari 1970 di Ngawi.
Meraih gelar Sarjana Pertanian dari UNIB Bengkulu pada tahun 1996 dan telah berdedikasi dalam dunia perkebunan sejak tahun 1999 di PTPN VII.
Selama perjalanan karirnya, ia telah mengisi berbagai posisi kunci seperti Sinder Tanaman di Unit Usaha Rejosari pada 2003, dan kemudian Sinder Tanaman di Unit Usaha Sungai Lengi Inti pada 2006, serta Staf Tanaman Distrik Muara Enim pada 2010. Ia juga pernah menjabat sebagai Sinder Kepala Tanaman Unit Usaha Beringin pada 2011, Manajer Unit Beringin pada 2015, Manajer Unit Tulungbuyut sejak 2017, Kepala Bagian Tanaman pada 2018 dan terakhir sebagai Kepala Bagian Operasional Karet dan Tebu pada tahun 2020.
Saat ini menjabat sebagai Senior Executive Vice President (SEVP) Operation PT Perkebunan Nusantara I Regional 7.